Pekanbaru, Potret Melayu
Nelson Hutahaean selaku Ketua Umum DPP LSM KIPPI ( Komunitas Insan Peduli Pers Indonesia) mengafrisiasi kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar yang sukses menyelesaikan pembangunan Puskesmas desa Kuntu Darusalam Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar yang sebelumnya menjadi 'santapan' beberapa media pada tahun 2022 karna diberitakan pembangunan tersebut sempat terbengkalai.
Menurut Nelson dr.Asmara Pitrah Abadi,M.M sebelum menjabat sebagai Kadis Kesehatan pada tahun 2024 sebelumnya pernah menduduki kursi Dirut RSUD Bangkinang yang juga saat itu ada berbagai permasalahan di RSUD Bangkinang juga dapat diatasi - nya , sebut Ketua ini kepada Pewarta pada Jum'at - siang ( 31/01/2025 ) diruang kerjanya.
Dilanjutkan-nya, Tim LSM KIPPI memperoleh informasi dari masyarakat bahwasanya pembangunan Puskesmas Kuntu Darusalam yang dulunya magkrak kini diakhiri tahun 2024 sudah selesai dibangun dan masyarakat sekitar mengharapkan agar gedung tersebut dapat segera difungsikan.
" Diharapkan kepada Bupati yang terpilih agar kiranya memilih pembantu Bupati dalam menjalankan tugas supaya memperhatikan kinerja para Kepala OPD yang berprestasi terutama mempunyai rekam jejak yang mampu menyelesaikan suatu permasalahan bukan hanya mampu melakukan pengawasan " , sebut- nya .
Ditambahkan-nya lagi, kondisi Keuangan negara saat ini benar-benar sulit jadi diperlukan suatu cara pemerintah Daerah Kampar supaya selektif memilih seluruh Kepala Dinas dan diharapkan mengangkat setiap Kepala OPD diatas kemampuan rata- rata.
" Tim LSM KIPPI sudah mempunyai beberapa catatan dari setiap Kepala OPD yang ada di Kabupaten Kampar dan jika Bupati terpilih sudah dilantik LSM KIPPI sudah mempersiapkan usulan Masyarakat kepada Bupati tentang beberapa pemimpin yang layak untuk dipertahankan " , ujar Aktivis Jurnalistik ini mengakhiri .
Sebelumnya diperoleh informasi dari salah satu media online tentang pembangunan Puskesmas yang disebut-sebut terbengkalai di bangun :
Miliaran rupiah dana proyek pembangunan Puskesmas di Desa Kuntu Darusalam Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar, mubazir , pasalnya proyek APBD tahun 2021 mangkrak , jadi monument sejarah gagalnya pekerjaan proyek Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Berdasarkan hasil investigasi Tim media, Jumat (11/2/2022) Pembangunan Gedung Puskesmas Kampar Kiri /UPT Puskesmas Lipat Kain (Pembangunan Dan Rehabilitasi Puskesmas) saat ini sudah terhenti.
Pembangunan puskesmas yang bersumber dari dana APBD Kampar tahun 2021 nilai pagu kontrak Rp 4.050.554.000,00, saat ini jadi monument sejarah gagalnya pekerjaan proyek di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Menurut sumber media dilokasi, Pembangunan puskesmas di Desa Kuntu Darusalam Kecamatan Kampar Kiri yang dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Surya Mega Jaya di bulan Agustus, waktu pelaksanaan selama 165 hari kerja , amburadul disinyalir dikerjakan asal jadi.
Berdasarkan hasil pemantauan media dan keterangan sumber yang ikut bekerja dalam pembangunan proyek tersebut, menyampaikan banyak kesalahan kerja dilakukan seperti pemasangan tiang penyangga asal jadi dan sekarang hasilnya, bapak ibu lihat sendiri , “ tiang-tiang penyangga puskesmas didepan bahkan hampir sema tiang kelihatan miring.
Belum lagi saat ngocor jelas sumber, “ Kalau kita ngecor biasanya pasang besi, ujungnya di bengkokkan biar ada pengikatnya dan kuat, baru dicor. Kalau mereka tidak, langsung dicor besi ditancapkan atau diletakkan begitu saja, kalau kerja seperti itu, mana ada kwalitas bangunan, tidak kuat, jelas sumber.
Lanjut sumber lagi, menurut kontraktor salah satu masalah macetnya pembangunan proyek puskesmas itu karena tersendat-sendat pencairan dana dari Dinas Kesehatan, kalau lancar dana proyek bisa selesai, makanya kontaktor kesal.
Sementara biaya harian seperti makan para tukang yang didatangkan dari Medan dan Jawa, belum lagi bahan bangunan dan keperluan lainnya perlu dana , menurut rumor yang berkembang saat itu, setelah ada pencairan dana sebesar Rp 500 juta, kontaktornya kabur karena tak tahan dan kata pihak dinas kesehatan sudah putus kontrak dengan kontraktor, jelas sumber.
Kadis Kesehatan Kampar, Rahmad SKM melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK), dr ZULHENDRA DAS’AT , Rabu (16/2/2022) kepada wartawan mengakui pembangunan proyek Puskesmas di Kecamatan Kampar Kiri, terhenti dan sudah putus kontrak, sisa dana sudah dikembalikan ke pusat.
Lebih lanjut Zulhendra yang juga merangkap sebagai Kuasa pengguna Anggaran (KPA) menyampaikan untuk pembangunan puskesmas baru berjalan 43%, dan Jumat kemarin Tim BPK Pusat sudah turun kelapangan untuk mengecek kondisi bangunan, bagaimana hasilnya nanti kita tunggu aja , jelasnya
Ketika disinggung berapa dana yang terpakai dan berapa dana yang dikembalikan ke pusat, Zulhendra yang didampingi dua anggota spesial disuruh merekam dan menvidoakan saat wawancara dengan wartawan, “tidak mau menjawab, hanya menyampaikan dananya sudah dikembalikan pusat, rencananya untuk tahun 2023 ini akan kembali diajukan, mohon maaf saya (Zuhendra-red) mau rapat, jawabnya singkat. (Rilis KIPPI/ gsc )
Miliaran rupiah dana proyek pembangunan Puskesmas di Desa Kuntu Darusalam Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar, mubazir , pasalnya proyek APBD tahun 2021 mangkrak , jadi monument sejarah gagalnya pekerjaan proyek Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Berdasarkan hasil investigasi Tim media, Jumat (11/2/2022) Pembangunan Gedung Puskesmas Kampar Kiri /UPT Puskesmas Lipat Kain (Pembangunan Dan Rehabilitasi Puskesmas) saat ini sudah terhenti.
Pembangunan puskesmas yang bersumber dari dana APBD Kampar tahun 2021 nilai pagu kontrak Rp 4.050.554.000,00, saat ini jadi monument sejarah gagalnya pekerjaan proyek di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Menurut sumber media dilokasi, Pembangunan puskesmas di Desa Kuntu Darusalam Kecamatan Kampar Kiri yang dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Surya Mega Jaya di bulan Agustus, waktu pelaksanaan selama 165 hari kerja , amburadul disinyalir dikerjakan asal jadi.
Berdasarkan hasil pemantauan media dan keterangan sumber yang ikut bekerja dalam pembangunan proyek tersebut, menyampaikan banyak kesalahan kerja dilakukan seperti pemasangan tiang penyangga asal jadi dan sekarang hasilnya, bapak ibu lihat sendiri , “ tiang-tiang penyangga puskesmas didepan bahkan hampir sema tiang kelihatan miring.
Belum lagi saat ngocor jelas sumber, “ Kalau kita ngecor biasanya pasang besi, ujungnya di bengkokkan biar ada pengikatnya dan kuat, baru dicor. Kalau mereka tidak, langsung dicor besi ditancapkan atau diletakkan begitu saja, kalau kerja seperti itu, mana ada kwalitas bangunan, tidak kuat, jelas sumber.
Lanjut sumber lagi, menurut kontraktor salah satu masalah macetnya pembangunan proyek puskesmas itu karena tersendat-sendat pencairan dana dari Dinas Kesehatan, kalau lancar dana proyek bisa selesai, makanya kontaktor kesal.
Sementara biaya harian seperti makan para tukang yang didatangkan dari Medan dan Jawa, belum lagi bahan bangunan dan keperluan lainnya perlu dana , menurut rumor yang berkembang saat itu, setelah ada pencairan dana sebesar Rp 500 juta, kontaktornya kabur karena tak tahan dan kata pihak dinas kesehatan sudah putus kontrak dengan kontraktor, jelas sumber.
Kadis Kesehatan Kampar, Rahmad SKM melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK), dr ZULHENDRA DAS’AT , Rabu (16/2/2022) kepada wartawan mengakui pembangunan proyek Puskesmas di Kecamatan Kampar Kiri, terhenti dan sudah putus kontrak, sisa dana sudah dikembalikan ke pusat.
Lebih lanjut Zulhendra yang juga merangkap sebagai Kuasa pengguna Anggaran (KPA) menyampaikan untuk pembangunan puskesmas baru berjalan 43%, dan Jumat kemarin Tim BPK Pusat sudah turun kelapangan untuk mengecek kondisi bangunan, bagaimana hasilnya nanti kita tunggu aja , jelasnya
Ketika disinggung berapa dana yang terpakai dan berapa dana yang dikembalikan ke pusat, Zulhendra yang didampingi dua anggota spesial disuruh merekam dan menvidoakan saat wawancara dengan wartawan, “tidak mau menjawab, hanya menyampaikan dananya sudah dikembalikan pusat, rencananya untuk tahun 2023 ini akan kembali diajukan, mohon maaf saya (Zuhendra-red) mau rapat, jawabnya singkat. (Rilis KIPPI/ gsc )